Jumat, 02 September 2016

Analisis Novel



ANALISIS NOVEL TERE-LIYE
DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL




Oleh :

ALDRYAN RICKY BUTAR-BUTAR
A 111 15 135




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2015






Kata Pengantar



Puji syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kita dapat melaksanakan Mata Kuliah Teori Prosa Fiksi dan Drama. Juga karena kebaikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas “Menganalis Novel Dengan Pendekatan Stuktural”. Puji Tuhan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Secara khusus kepada dosen yang menjadi pembimbing Mata Kuliah ini: Dr. H. Gazali, M.Pd dan Drs. Pratama Bayu Santoso, M.Si,. Juga kepada beberapa blog tercatum pada daftar pustaka yang telah membantu tersusunya tugas ini.
Harapan penulis semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta kebijaksaan bagi pembaca, megenai cara menganalisis novel, dan menangkap makna dari pesan yang disampaikan pengarang.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, yakinlah masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kritik da saran yang membangun sangat demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 31 Desember 2015

Penyusun        










A.    IDENTIFIKASI NOVEL

Judul               :  Negeri Para Bedebah
Pengarang       :  Tere Liye
Penerbit           :  PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           :  Pertama
Tahun Terbit    :  juli 2012
Tempat Terbit  :  Jakarta
Tebal Buku      :  440 halaman, 20 cm

B.           SINOPSIS
Novel dari Tere Liye yang berjudul Negeri Para Bedebah adalah novel yang mengkisahkan tentang petualangan seorang konsultan bisnis hebat terkenal yang seringkali diundang mengisi seminar bahkan hingga ke luar negeri, bernama Thomas . Pada suatu malam Thomas yang baru saja pulang dari London untuk menghadiri seminar dan  sedang beristirahat harus terganggu dengan kedatangan rekan kerjanya secara tiba-tiba dan mendesak agar Thomas segera ke rumah sakit tempat tantenya sekarang di rawat karena shock ketika polisi mendatangi rumahnya hendak membawa om Liem, paman Thomas dan bank Semesta yang dikelola om Liem akan ditutup.
Tabiat buruk Thomas muncul. Thomas melarikan paman dan Opa nya dengan segala cara, dikejar-kejar polisi, bolak-balik bandara kesana sini mengurusi persoalan itu. Namun Thomas berjanji akan membereskannya dalam waktu 48 jam. Banyak petualangan yang terjadi dan keberutungan yang terus memihak padanya.bukan sekear keberuntungan, tapi karena Thomas sangat cerdas, dan licin bagaikan belut. Thomas juga mendapat banyak bantuan dari berbagai orang. Mulai dari Julia, wartawan yang juga ikut membantu Thomas dalam urusan ini, Rudi, sang polisi yang membebaskan Thomas dengan 'caranya' sendiri saat ia diringkus anak buahnya di rumah besar opa nya, pinggir waduk jatiluhur, karena Rudi adalah sobat sekaligus saingan Thomas di klub petarung nya.
Karena pesembuyian di waduk telah diketahui, Om Liem dan Opa akhirnya dilarikan ke Kapal pesiar milik opa pribadi yang dirawat oleh Kadek selama beberapa tahun. Thomas ingin bank Semesta tetap diselamatkan, namun tentunya harus ada banyak dana untuk menyumpal pihak-pihak lain. Ia memutuskan untuk menghubungi seratus nasabah terbesar dalam bank itu untuk menyerahkan sepertiga tabungannya untuk menyumpal pihak lain itu, daripada bank tutup dan tidak ada yang tersisa. Hal ini diurusi oleh Ram, yang merupakan orang kepercayaan Om Liem.
Thomas akhirnya bisa menaklukan bidak keempat, yang ia sebut sebagai 'Putra Mahkota', sebagai salah satu pembesar partai, dan lihat saja nanti mungkin bank itu akan tetap dipertahankan.Namun tantangan tidak hanya sampai situ saja. Saat kapal pesiar yang dikemudikan Kadek mengarah ke Singapura, untuk menghindari kejaran polisi, Thomas memutuskan terbang kesana. Ia terkejut setelah melihat bahwa di dalamnya ada penghianat yang selama ini ia tak menduganya. Ram, yang selama ini bekerja dengan keluarganya, telah disekolahkan Opa bahkan, namun ia ingin menguasai aset-aset keluarga mereka di hongkong. Maka ia menyandera Thomas dan keluarga. Selain itu Thomas juga kembali dihubungkan pada masa lalu kelam saat ayah dan ibunya hangus terpanggang bersama rumah tempat tinggal mereka. Pelaku dari kejahatan itu sekarang beriri di depanya yaitu pejabat tinggi kejaksaan Tunga, dan pejabat tinggi kepolisian Wusdi rekan ayah Thomas.
Dengan mudahnya Ram melempar Thomas, kadek dan Opa ke lautan. Karena kemudi otomatis sudah dijalankan menuju Hongkong, dan ia akan segera menguasai harta-harta itu.
Namun ternyata ia salah, Thomas tidak membuat kemudi itu ke Hongkong, melainkan ke lautan yang tidak terdaftar di navigasi. Dalam dua hari tentu kapal itu terkatung-katung di laut, dan tak ada kapal lain yang bisa menolongnya karena itu laut misterius. Thomas, Opa dan Kadek beruntung dengan penyelamatan sebuah kapal yang kebetulan lewat. Lewat usaha Thomas dan bantuan dari beberapa rekan akhirnya bank semesta tidak jadi ditutup.




C.     UNSUR INTRINSIK

1.      Tema
Tema utama dari novel “Negeri Para Bedebah” adalah ekonomi. Namun perekonomi yang “kotor”, sehingga Tere-Liye menggunakan kata “bedebah” utuk para petinggi-petinggi negara, pemegang kendali ekonomi yang berlaku licik demi keuntungan sendiri. Dibuktikan oleh sepenggal tulisan novel ini “kunci solusinya haya tiga kata: rekayasa, rekayasa dan ekayasa”.(hal 16)
2.      Tokoh
1)      Tokoh utama : Thomas (Kosultan Keuangan Profesioal)
2)      Tokoh pembatu :
·         Julia (wartawan / rekan Thomas)
·         Om Liem ( paman Thomas / pemilik saham Bank Semesta)
·         Maggie (seketaris Thomas)
·         Opa (kakek Thomas)
·         Rudy (polisi / rekan Thomas dalam klub petarrung)
·         Ram (pegawai Om Liem)
·         Tante Thomas
·         Kadek (pejaga kapal milik keluarga Thomas)
3)      Tokoh figuran:
·         Edward (Ayah Thomas)
·         Ibu Thomas
·         Wusdi
·         Tunga
·         Tuan Shinpei
·         Peseta seminar
·         Anak buah Rudy
·         Erik
·         Theo
·         Randy



3.      Penokohan/Watak
1)      Thomas : berani, cerdas, licin, kuat, cekatan.
“Kau diam! Biarkan aku berpikir sejenak!”(hal 46). “kau adalah pemikir sekaligus eksekutor yang hebat Tommi. Pintar, berani, pandai memengaruhi orang. Kau justru terlahir sebagai seorang yang lici bagai belut”(hal 70)
2)      Julia : cerdas, pemarah
“.....mereka sudah berusaha mengirimkan wartawan terbaik...”(hal 10). “tutup mulutmu Tommi!”(hal 96).
3)      Theo : pencemas
“theo menggeleng prihatin menghadapku cemas”(hal 27)
4)      Randy : sombong, tepat janji
“ku pikir kau tidak akan datang. Terlalu takut menghadapi penantang besarmu, mungkin”(hal 27). “baik, sobat. Beri aku waktu satu menit” (hal 58)
5)      Erik : tidak sabar,
“...ya Erik, sudah sejak sebulan lalu dia menuntut jadwal bertarung.”
6)      Tante : penyayang
7)      Ibu thomas : perhatian
“sayang kamu lupa mengacingkan pakaiamu”(hal 78)
8)      Opa : pembosan
“ini bukan alat musik yang tepat untuku.”(hal 79)
9)      Om Liem: keras kepala, cerdas
“Om Liem tetap memulai cara baru, meski empat suara menantangnya. Tapi soal ide bisnis canggih, OmLiem nomor satu.”(hal 80)
10)  Maggie : kreatif
“kau memang staf yang hebat Maggie”(hal 94)
11)  Edward : gigih
“papa berusaha meningkahi seruan marah”(hal 110)
12)  Wusdi dan Tunga : munafik, serakah, sadis
“...biarkan kami mengurus mereka.”
“......jangakan membayar uang arisan, keluarga ini bahkan tidak bisa membayar upahmu.”
“alat setrum itu kembali menghujam perutku”
13)  Rudy : kuat, baik
“satu-satunya petarung klub yang tidak perna ku kalahkan adalah Rudy”(hal 33)
“ikuti semua parmainanya Thom, kita lihat apa aku bisa membebaskanmu”
“terima kasih sobat” aku menoleh pada Rudi(hal 130)
14)  Kadek : ramah, panikan
“kadek berseru suaranya setengah panik”(hal 177)
“maaf pak Thom.....” (hal 179)
15)  Tuan Shinpei: licik, serakah
“...tentu saja dialah yang sudah mengatur semua kejadian itu. Saat gudang dibakar.....”(hal 411)
16)  Ram : licik, penghianat, munafik
“Ram adalah kaki tangan tuan Shinpei. Dialah yang paling menginginkan bank semesta”(hal 411)
4.      Latar
Karena ini adalah novel petualangan dari Thomas maka banyak sekali latar tempat yang di catumkan dalam novel ini. Hanya ada beberapa yang di tuliskan:
a.       Latar Tempat
1)      London
“....termaksut menyusulku ke London”(hal 10)
2)      Dalam Pesawat
“Pesawat berbada besar melaju....”(hal 17)
3)      Kamar
“....memenuhi langit-langit kamar”(hal 36)
4)      Rumah Om Liem
“... ruang tamu, menuju ruangan Om Liem biasa beistirahat.”(hal 43)
5)      Rumah peristrahatan(waduk Jatiluhur)
“.. waduk terrlihat indah bukankepalang.”(hal 72)
6)      Kantor
“...tidak pernah bilang siapa-siapa kalau aku masuk kanto hari ini.”(hal 94)
7)      Apatemen Erik
“...menuju apartemen elite Jakata”(hal 153)
“wajah Erik muncul dari balik pintu.”(hal 155)
8)      Penjara
“Sel pejara ini tidak dingin dan...”(hal 160)
9)      Kapal
“...terdengar dari antara lenguh kapal..”(hal190)
10)  Sekolah bisnis
“usiaku dua puluh empat, kembali dari sekolah bisnis.”(224)
11)  Jakarta
“tidak bisakah dia ke Jakarta? Jadwalku keta sekali...”(hal 266)
12)  Denpasar
“..sore pukul empat di Denpasar”(hal 265)
b.      Latar Waktu
1)      Tengah Malam
“hampir pukul satu....”(hal 36)
2)      Sabtu, pukul 09.05
“sabtu, pukul 09.05. Sisa waktuku tinggal....”
3)      Minggu 02.00
“minggu pukul dua dini hari”(hal 193)
4)      Pagi hari
“selamat pagi”(hal 274)
c.       Latar suasana
1)      Hening
“aku berganti pakaian tidur, saatnya istirahat”(hal 36)
2)      Menegangkan
“segera lakukan dok! Suruh dua perawatmu begegas.”(hal 47)
3)      Ribut
“sirenenya meraung. Aku menambahnya dengan menekan klakson.”(hal 53)
4)      Mengerikan
“tubuhnya kejang-kejang, lantas maut segera datang.” (hal 296)
5)      Ramai
“sudah hampir dua atus massa memenuhi halaman.”(hal 401)
5.      Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran. Novel ini megkisahkan petualangan, dan menyelinginya dengan masa lalu tokoh utama.
6.      Sudut Pandang
Sudut pandang dari novel “Negeri Para Bedebah” adalah pengarang berlaku sebagai orang pertama pelaku utama. Pengarang terlibat langsung dalam cerita menjadi Thomas.
7.      Gaya Bahasa
Novel ini menggunakan gaya bahasa yang cukup sulit untuk dibaca kaum awam. Banyak istilah yang tidak akan dimengerti oleh jika kurangnya pengetahuan. Istilah-istilah yang terkandung juga teramat banyak dapat ditemukan di kosa kata ilmu politik dan ekonomi.
8.      Amanat
Ada bebeapa pesan yag disampaikan pengarang melalui karyanya “Negeri Para Bedebah”, di antaranya:
·         mengajarkan pembaca agar menjadi orang yang mandiri dan menjadi orang yang selalu berusaha.
·         Kita juga tidak boleh mudah menyerah pada keadaan. Seperi yang dilakukan Thomas ketika ia harus hidup sendirian di sebuah asrama tua, hingga ia tumbuh dewasa dan menjadi konsultan keuangan professional.
·         Kita juga harus bisa menjadi orang yang bertanggung jawab dan berani mengambil resiko atas semua keputusan yang telah diambil.
·         Jangan rakus menginginkan/memeras harta orang lain. Setiap kelicikan akan memperoleh ganjaranya masing-masing.

5 komentar:

  1. Makasih banyak kaak, sukses terus

    BalasHapus
  2. 10-Inches - Titanium Stud Earrings - Titha Artworks
    Our new stainless steel stud earrings include the 10-inches, titanium helix earrings 10-outches & 11-inches-and-12-inches of titanium t fal titanium stud. titanium paint color The custom pattern is set in the uppermost corner of the diamond chi titanium flat irons head. Rating: tecate titanium 3.6 · ‎1 review · ‎$54.50 · ‎In stock

    BalasHapus